Selasa, 18 Februari 2014

promkes



POKOK BAHASAN

KONSEP DAN PRINSIP PROMOSI KESEHATAN
   Pengertian promosi kesehata
   Tujuan promosi kesehatan
   Sasaran promosi kesehatan
   Prinsip-prinsip promosi kesehatan
   Medai promosi kesehatan



 













Lingkup Promkes dalam praktek kebidan menurut sasarannya
Bayi
Anak balita
Remaja
   bumil
Bulin
Bufas
Busui
PUS/WUS
Manopouse




 


Five level of prevention leavell
Clark

Masa sebelum sakit

Health promotion

Specific protection

Masa sakit

Early diagnosis and prompt treatment

Disability limitation

Rehabilitation


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT (HL. Bloem)




FAKTOR
PERILAKU













FAKTOR LINGKUNGAN (pengaruh terbesar)



DERAJAT KESEHATAN


FAKTOR PELAYANAN KESEHATAN


DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT (HL. Bloem)
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
 






KETURUNAN (terkecil)




 







Pendidikan kesehatan
Wood (1926)
Adalah sejumlah pengalaman yang berpengaruh secara menguntungkan terhdp kebiasaan, sikap dan pengetahuan yang ada hubungannya dg kesehatan, perorangan, masy dan bgs.
Nyswander (1947)
Suatu proses perubahan pada diri manusia yg ada hubnya dengan tercapainya tujuan kesehatan perorangan dan masy.
Dewi 2002
Pemberian informasi mengenai perubahan perilaku hidup sehat



 







Promosi kesehatan





Ottawa Charter 1986

  Proses memandirikan masy. Agar dpt memelihara dan meningkatkan kesehatan.



 







tujuan

Tersosialisasi program2 kes. dan terwujudnya masy.
Indonesia baru yag berbudaya hidup bersih dan sehata
serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan



 







sasaran

Perorangan/keluarga

Masyarakat/LSM

Lembaga pemerintah/Lintas sektor/Politisi/Swasta

Petugas program/Institusi



 







Media Promosi kesehatan

Alat bantu visual (Visual Aids)

Alat bantu dengar (Audio Aids)

AVA



 













 Media cetak

Booklet, leaf let

Media elektronik

TV, Radio, Video, Slide

Media papan (billboard)

Rokok…caleg



 







Pendekatan promkes

Medikal

Perubahan perilaku

Edukasional

Berpusat pada klien



 







Model dan Nilai Promkes

HBM

Teori Trantheoritical

Teori ABC

Stress dan Coping










Strategi ottawa charter











Pada tahun 1986 di Ottawa, Kanada, berlangsung
Konferensi

lnternasional Promosi Kesehatan yang menghasilkan Piagam
Ottawa (Ottawa Charter).

Piagam ini menjadi acuan bagi penyelenggaraan promosi kesehatan di dunia, termasuk di Indonesia. Aktivitas utama promosi kesehatan menurut

Piagam Ottawa adalah Advokasi (Advocating), Pemberdayaan
(Enabling) dan

Mediasi (Mediating).


Piagam Ottawa merumuskan lima komponen utama promosi kesehatan :

1.     Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan (build healthy public policy).

2.     Menciptakan lingkungan yang mendukung (create supportive environments).

3.     Memperkuat gerakan masyarakat (strengthen community action).

4.     Mengembangkan keterampilan individu (develop personal skill).

5.     Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health services).


















1. Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan (build healthy public policy).

Artinya mengupayakan agar para penentu kebijakan di berbagai sektor dan tingkatan administrasi mempertimbangkan dampak kesehatan dari setiap kebijakan yang dibuatnya.
2. Menciptakan lingkungan yang mendukung (create supportive environments).
Artinya menciptakan suasana lingkungan (baik fisik maupun sosial-politik) yang mendukung (kondusif), sehingga masyarakat termotivasi untuk melakukan upaya-upaya yang positif bagi kesehatan.
3. Memperkuat gerakan masyarakat (strengthen community action).
Artinya memberikan dukungan terhadap kegiatan masyarakat agar lebih berdaya dalam upaya mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan.










4. Mengembangkan keterampilan individu (develop personal skill).
Artinya mengupayakan agar masyarakat mampu membuat keputusan yang efektif dalam upaya kesehatan, melalui pemberian informasi, pendidikan dan pelatihan yang memadai. Upaya ini akan lebih efektif dan efisien bila dilakukan melalui pendekatan tatanan (setting).

Tatanan dibagi 2 kelompok : tatanan berdasarkan interaksi manusia dan tatanan berdasarkan wilayah.

manusia adalah tatanan rumah tangga, tatanan institusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat-tempat
umum, dan tatanan sarana kesehatan.
wilayah adalah tatanan kota/kabupaten, tatanan kepulauan dan Iain-lain.











5. Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health services).

Artinya mengubah orientasi pelayanan kesehatan agar lebih mengutamakan upaya promotif dan préventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.



 







Health Belief Model
Health Belief Model, Rosenstok, 1974
Ada 5 variabel kunci yang terlibat dalam mencegah atau mengobati penyakit individu dan hal-hal yang memotivasi tindakan tersebut, yaitu:
a. Kerentanan yang dirasakan (perceived susceptibility)
 b. Keseriusan yang dirasakan (perceived seriousness)
C. Besarnya ancaman penyakit yang dirasakan (perceived threat of       disease)

d. Manfaat dan rintangan yang dirasakan (perceived benefits barriers)
e. Faktor pemicu (cues to action)
          .


Menu















PERSEPSI INDIVIDU


FAKTOR PENGUBAH


KEMUNGKINAN TINDAKAN















§Persepsi kerentanan terhadap suatu penyakit
§Persepsi tentang berat /
seriusnya suatu penyakit



DEMOGRAFI/PSIKOSOSIAL Umur, Jenis, Kelamin, Ras, Kepribadian, Sosial ekonomi, Pengetahuan





Persepsi besarnya ancaman suatu penyakit


Persepsi besarnya manfaat tindakan pencegahan dikurangi
Persepsi besarnya kerugian tindakan yang dianjurkan



Kemungkinan dilakukannya  tindakan yang
dianjurkan


Menu
 


Faktor Pencetus Tindakan

·Pendidikan
·Tanda dan Gejala/Sakit
·Media informasi

2














Transtheoritical model

































By Muhammad Anwar, SKM, M.P.H.











Salah satu model yang secara fokus keperubahan perilaku secara permanen

Penting dibahas

karena selalu terjadi kepatuhan perilaku sesaat.

Tergantung kepada reward dan punishment





Tingkatan kesiapan individu:

Precontemplation

contemplation

Preparation

Action

Maintenance





Precontemplations

Individu tidak mempunyai kesadaran/niatan untuk perubahan perilaku.

Sehingga apapun intervensi untuk mengubah perilaku tidak akan direspon dengan maksimal

Tindakan pada tahap ini efektif adalah menumbuhkan kesadaran, meningkatkan kesiapan individu ke tingkat contemplations.











Contemplation

Individu sudah mulai menyadari permasalahan yang ada,

Ada niat untuk melaksanakan sesuatu perubahan perilaku

Preparation

Mulai ada sedikit perubahan perilaku yang dimunculkan











Action

Ketika inividu benar-benar melakukan perubahan perilaku

Maintenance

Ketika individu tersebur menjaga agar perilakunya tidak kembali ke titik awal lagi.





SYARAT penerapan TEORI:

  Perubahan Perilaku akan efektif bila didukung oleh lingkungan yang kondusif.

  Lingkungan kondusif mencakup : dirumah, sekolah dan lingkugan lain terkontrol.
 Cocok diterapkan pada lingkungan sekolah

  Teori ini juga cocok dijadikan wawasan dalam sosialisasi program masyarakat luas.
 Untuk memahami kesiapan target kampanye dilapangan.











Thank you for your attention

























STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
DI INDONESIA
oleh :
MUHAMMAD ANWAR, SKM, MPH








Apakah program promosi kesehatan
Diperlukan di Indonesia????
Apa tidak sebaiknya semua masalah
kesehatan dipecahkan dengan
pengobatan dan rehabilitasi saja???


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT (HL. Bloem)



FAKTOR
PERILAKU











FAKTOR
LINGKUNGAN (pengaruh terbesar)


DERAJAT KESEHATAN


FAKTOR PELAYANAN KESEHATAN


DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT (HL. Bloem)
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
 




KETURUNAN (terkecil)













1

Memelihara dan meningkatkan kes.   2.
4.





Lingk. Sehat




Peran aktif dlm gerakan kes.



Perilaku
Sehat


3.


Mencegah resiko terjadinya penyakit


Perilaku
Sehat



Yankes


KAB/
KOTA SEHAT



Melindungi diri dari ancaman penyakit


b.a.m *








*b.a.m = bermutu, adil dan merata


STRATEGI PROMOSI KESEHATAN DI INDONESIA



Strategi dalam promosi kesehatan dikenal dengan Istilah ABG:
1. Advokasi ( advocation )
2. Bina suasana ( Social Support )
3. Gerakan Masyarakat ( Empowerment )



1.  Advokasi dalam konteks promosi kesehatan adalah suatu upaya yang sistematik dan terorganisir untuk kelancaran suatu aksi dengan tujuan adanya dukungan kebijaksanaan dalam suatu program/kegiatan oleh pengambil keputusan dan berbagai pihak terkait secara konsisten dan terus menerus.


    Metode dan cara yang dilakukan :
1. Sarasehan
2. Seminar
3. Lobby
4. Dialog interaktif melalui media masa, radio dan TV


5.   Lokakarya.
6.   Rapat Koordinasi
7.   Demonstrasi
8.   Negosiasi
9.   Kunjungan lapangan
10. Study banding




























PENINJAUAN LAPANGAN à DENGAN MELIHAT LANGSUNG SITUASI KONDUSIF DAN SUKSES ANTARA PETUGAS, TOKOH MASYARAKAT DAN KADER PENYULUH LAPANGAN


    Sasaran advokasi :




1.   Gubernur/Bupati/Wali kota dengan jajarannya, lintas sektor terkait.
2.   DPRD

3.   Bappeda

4.   Pengelola media massa cetak dan elektronik

5.   Akademisi/Perguruan Tinggi/LSM

6.   Tokoh masyarakat/Agama

7.   Tokoh masyarakat/Agama

8.   Dunia usaha/swasta

9.   Penyandang dana


Hasil yang diharapkan :



1.  Adanya pengelola program pencegahan untuk
isu yang akan ditanggulangi diberbagai tingkat dan sektor sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.



2.  Adanya forum komunikasi antara lembaga pemerintah, LSM, Donor agency, Swasta dan stakeholder terkait untuk membahas dan menelorkan solusi untuk
isu-isu yang akan ditanggulangi



3.  Ada lembaga pemerintah yang berperan
mengkoordinir lintas sektor/institusi terkait dengan isu yang akan ditanggulangi


4.  Adanya dukungan kebijaksanaan dalam program dan sumber daya yang dibutuhkan





Adalah suatu upaya yang sistematik dan terorganisir untuk menjalin kemitraan dalam pembentukan opini yang positif tentang pencegahan masalah-masalah kesehatan yang akan ditanggulangi dari berbagai kelompok yang ada dimasyarakat.


Sasaran :

1. Pengelola media massa dan elektronik

2. Organisasi keagamaan

3. Organisasi kepemudaan

4. LSM

5. Profesi

6. Publik figure

7. Selebritis

8. Kelompok swasta






1.    Orientasi

2.    Pelatihan

3.    Seminar

4.    Kunjungan lapangan

5.   Jumpa pers


6.   Dialog terbuka/interaktif di media radio/TV


7.   Lokakarya


8.   Penulisan artikel di media cetak


9.   Khotbah ditempat-tempat keagamaan


10. Tekanan dalam penegakan hukum






Hasil yang diharapkan :



1. Opini yang positif berkembang dimasyarakat tentang akibat buruk dari masalah kesehatan sehingga mampu  menumbuhkan kesadaran kolektif



2. Semua kelompok potensi di masyarakat sudah menyuarakan dan menyatakan perang terhadap masalah kesehatan yang akan ditanggulangi



3. Adanya dukungan sumberdaya dari kelompok potensial karena sentuhan media ataupun dari faktor-faktor keyakinannya.


3. Gerakan Masyarakat ( Empowerment )



Adanya suatu upaya yang sistematis dan terorganisir untuk menumbuhkan dan mengembang norma yang membuat masyarakat berdaya dan mandi berprilaku sehat yaitu tidak ingin mendapatkan masalah kesehatan tsb



Metode dan cara yang digunakan :



1. Penyuluhan individu
2. Penyuluhan kelompok
3. Konseling
4. Penyuluhan kelompok sebaya
5. Orientasi
6. Life skill education ( Pendidikan Ketrampilan Hidup Sehat )
7. Partisipasi masyarakat.


Sasaran :



1. Generasi muda/remaja
2. Keluarga
3. RT/RW
4. Pengunjung tempat hiburan
5. Pengelola tempat hiburan
6. Pengelola perkantoran
7. Pengelola industri
8. Pengelola tempat-tempat umum
9. Sekolah dan anak didik (termasuk sekolah agama)



Hasil yang diharapkan :



1. Tumbuh kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam memecahkan masalah kesehatan secara mandiri dan Swadaya
2. Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam pencegahan terjadinya masalah kesehatan tsb


Tiga strategi pokok tersebut dalam
pelaksanaan tidak terpisah, Saling terkait
dan MEMPENGARUHI satu Sama lainnya,
serta memerlukan dukungan pemikiran
dan pengembangan sesuai dengan
Perkembangan Ilmu pengetahuan dan
teknologi ( IPTEK )


Segmentasi Sasaran Dalam Promkes :
- Sasaran Primer : adalah kelompok,
keluarga atau individu yang menjadi inti
perubahan perilaku à dapat warga
masyarakat dan atau provider/petugas
- Sasaran Sekunder : adalah kelompok
atau perorangan yang mempunyai
pengaruh, akses langsung dan kredibilitas
bagi sasaran primer à dapat warga, LSM,
tokoh masyarakat dan atau petugas
- Sasaran Tersier : adalah intitusi, kelompok
dan atau perorangan yang secara spesifik
mempunyai kekuatan dalam kebijakan



Sasaran
Strategi
Tujuan
Pendekatan
Primer
Pemberdayaan/ Empowerment
Meningkatkan Pengetahuan, Kesadaran dan Kemampuan untuk
berperilaku posisit
terhadap kesehatan
(PHBS)
Penyuluhan perorangan, kelompok dan massal,
Melalui media (cetak, film/ elektronika)
Simulasi,dll
Sekunder
Dukungan sosial/
pembinaan suasana
Terciptanya suasana yang mendukung
Memberikan opini
Pendekatan perorangan
Media luar ruang
Pembentukan forum
Penyuluhan kelompok
Tersier
Advocacy/Pendekatan
Pimpinan
Dukungan
Persetujuan
Arahan
Peraturan, dsb
Audiensi
Konsultasi
Seminar
Laporan, dsb



Sasaran &

Strategi
Pendekatan

(metode & tehnik)
Waktu & tempat
Pelaksana &
anggaran
Advokasi
-Camat
-Kades
-BPD
-Kadus
-Kapuskesm
Audiensi
Konsultasi
Seminar
Lobi
laporan


Bina Suasana
-LSM
-Tokoh Masy
-Petugas
-Kepala Klrg
Pendekatan perorangan
Media luar ruang
Pembentukan forum
Penyuluhan kelompok


Pemberdayaan
-KK
-warga RT
-warga RW
Penyuluhan  perorangan, kelompok &  massal
Melalui media (cetak, film/elektronika)
Simulasi, demonstrasi, dll
















Strategy penyuluhan





perilaku

Perilaku ialah respon individu terhadap stmulasi, abik yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya

Jenis perilaku

Perilaku ideal

Perilaku sekarang

Perilaku diharapkan





Perubahan perilaku

Rangsangan fisik

Rangsangan rasional

Rangasangan emosional

Ketrampilan

Jaringan perorangan dan keluarga

Struktur sosial

Cost

Perilaku bersaing





Proses perubahan perilaku

5 karakteristik perubahan perilaku

Pengetahuan

Disetujui

Niat

Praktek

Advocacy





Mengembangkan strategy penyuluhan

Analisa masalah kesehatan dan perilaku

Menetapkan sasaran

Menetapkan sasaran primernya dan tatanan serta analisanya

Menetapkan sasaran sekunder dan tatanan serta analisanya

Menetapkan sasaran tertiernya dan tatanan serta analisanya.











Menetapkan tujuan

Tujuan umum

Tujuan khusus

Menetapkan strategi

Advocacy

Pemberdayaan

Dukungan sosial





sasaran

Setelah analisa kesehatan

Agar efektif yaitu sasaran yang spesifik

Yaitu sasaran yang mempunyai ciri yang serupa dan berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan melalui penyuluhan.èsegmen sasaran





Sasaran

Primer

Sekunder

Tersier

Primer

Individu/kelmpk yang terkena masalah

Diharapakan akan berperilaku seperti yang diharapkan

Akan memperoleh manfaat paling besar dari hasil  perubahan perilaku











Sasaran sekunder

Individu/kel individu yang berpengaruh atau disegani oleh sasaran primer.

Sasaran tersier

Mencakup para pengambil keputusan para penyandang dana ,dll yang berpengaruh.
 Tingkatan nasional : nasional, propinsi, kabupaten
 Bidang pengaruhnya : agama, politik, profesi dsb.





Tujuan

Adalah suatu pernyataan atau gambaran tentang suatu keadaan dimasa yang akan datang yang akan dicapai melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan tertentu yang telah direncanakan.

DALAM KESEHATAN

Tujuan program kesehatan

Tujuan penyuluhan





Tujuan khusus

Memberikan penjelasan yang lebih rinci tentang hal-hal yang dikemukakan dalam tujuan.
Dikembangkan untuk kelompok sasaran atau segmen sasaran

Tujuan khusus

Menjawab pertanyaan:

 Siapa diharapakan mencapai seberapa banyak kondisi apa, kapan dan dimana.





Strategi umum

Adalah cara yang tepat yang dipilih untuk mencapai suatu tujuan.

1.    Pendekatan advokasi

2.    Dukungan lingkungan

3.    pemberdayaan





Pesan pokok

Dikembangkan berdasarkan sasaran dan tujuan yg ingin dicapai untuk masing-masing sasaran.

Unsur-unsur bagian pesan:

Perilaku yang diharapkan untuk dilakukan oleh sasaran

Keuntungannya kalau menerapkan perilaku tersebut

Alasannya mengapa menguntungkan atau bermanfaat











Alasannya sasaran :

Rasional

Emosional

Nada pesan

Sumber informasi

Bentuk khusus dari pesan:

1.    Slogan

2.    logo











Bentuk khusus dari pesan:

1.    Slogan : ungkapan singkat dan gampang dipahami

Umumnya mengemukakan keuntungan apa yg diperoleh bila melakukan pesan. Isi himbauan/pengetahuan
1.      Logo   : merupakan cetakan yang melukiskan citra atau positioning dari program yang dikembangkan penyuluhannya.





Metode dan saluran komunikasi

1.    Tipe-tipe saluran komunikasi

2.    Kriteria untuk memilih saluran komunikasi

1.     Pertimbangkan masalah kesulitan dan biaya produksi

2.     Analisa jangkauan dan frekuensi

3.     Buatlah daftar rincian tentang upaya logistik yang diperlukan.

3.    Bauran saluran komunikasi

      Pesan yang tidak bisa disampaikan dengan baik dengan satu saluran.
      Tujuan: mencampur beberapa saluran komunikasi yang anda pilih à agar lebih efektif





Menetapkan kegiatan operasional

Apakah kegiatan itu rasional itu?

Mengapa perlu ditetapkan?

Aspek apa dari kegiatan?

Jenis kegiatan

Tempat

Waktu

Yang bertanggung jawab

Jadwal kegiatan


Menetapkan pemantauan dan penilaian

A.    Pemantauan








Apa yang dipantau?

Pesan atau bahan penyuluhan dalam perjalanan program

Input penyuluhan
Hasil penyuluhan

Indikator atau aspek apa yg akan dipantau

Kuantitas distribusi/frekuensi penyiaran




Cara memantau

Dengan cara :


Menganalisa laporan observasi











Siapa yang memantau

Yang bertanggung jawab

 Pimpinan program

Yang melaksanakan

 Staf PKM dan program

Kapan mengadakan pemantauan?

Selama perjalanan program

Setiap siaran TV/Radioa

Setiap 3 bulan





EVALUASI

Tipe evaluasi : input, proses, output, impack. Apa yang perlu dievaluasi?
 Apa yg berubah sebagai hasil intervensi

Mengapa berubah

Dikelompok mana perubahan tersebut terjadi.

Dimana tidak berubah?

Apa yang menyebabkan berbeda?











Cara mengevaluasi

Observasi

Wawancara

FGD

Survey
Kunjungan secara teraturà ketempat distribusi media
Mencegat orang lewat











Siapa yang mengevaluasi

Staf sendiri

Pihak luar

Kapan mengevaluasi

Sesudah intervensi

Sebelum dan sesudah  intervensi

kombinasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar