POKOK BAHASAN
KONSEP DAN PRINSIP PROMOSI KESEHATAN
Pengertian promosi kesehata
Tujuan promosi kesehatan
Sasaran promosi kesehatan
Prinsip-prinsip promosi
kesehatan
Medai promosi kesehatan
|
Lingkup Promkes dalam praktek kebidan
menurut sasarannya
Bayi
Anak balita
Remaja
bumil
Bulin
Bufas
Busui
PUS/WUS
Manopouse
|
|
Five level
of prevention leavell
Clark
Masa sebelum sakit
Health promotion
Specific protection
Masa sakit
Early diagnosis and prompt treatment
Disability limitation
Rehabilitation
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT (HL.
Bloem)
FAKTOR
PERILAKU
FAKTOR LINGKUNGAN
(pengaruh terbesar)
DERAJAT KESEHATAN
FAKTOR PELAYANAN
KESEHATAN
|
|
KETURUNAN (terkecil)
|
|
Pendidikan kesehatan
Wood (1926)
Adalah sejumlah pengalaman yang berpengaruh secara
menguntungkan terhdp kebiasaan, sikap dan pengetahuan
yang ada hubungannya dg kesehatan, perorangan, masy dan bgs.
Nyswander (1947)
Suatu proses perubahan pada diri manusia
yg ada hubnya dengan tercapainya tujuan kesehatan perorangan dan masy.
Dewi 2002
Pemberian informasi mengenai perubahan perilaku hidup sehat
|
Promosi kesehatan
Ottawa Charter 1986
Proses memandirikan masy. Agar dpt memelihara dan meningkatkan kesehatan.
|
tujuan
Tersosialisasi program2 kes. dan terwujudnya masy.
Indonesia baru yag berbudaya hidup bersih
dan sehata
serta berperan aktif
dalam gerakan
kesehatan
|
sasaran
Perorangan/keluarga
Masyarakat/LSM
Lembaga pemerintah/Lintas sektor/Politisi/Swasta
Petugas program/Institusi
|
Media Promosi kesehatan
Alat bantu visual (Visual
Aids)
Alat bantu dengar (Audio
Aids)
AVA
|
Media cetak
Booklet, leaf let
Media elektronik
TV,
Radio, Video, Slide
Media papan (billboard)
Rokok…caleg
|
Pendekatan promkes
Medikal
Perubahan perilaku
Edukasional
Berpusat pada klien
|
Model dan Nilai Promkes
HBM
Teori Trantheoritical
Teori ABC
Stress dan Coping

Strategi ottawa charter

Pada tahun 1986 di Ottawa,
Kanada, berlangsung
Konferensi
lnternasional Promosi Kesehatan yang menghasilkan Piagam
Ottawa (Ottawa Charter).
Piagam ini menjadi acuan bagi penyelenggaraan promosi
kesehatan di dunia, termasuk di Indonesia. Aktivitas utama promosi kesehatan
menurut
Piagam Ottawa adalah Advokasi (Advocating), Pemberdayaan
(Enabling)
dan
Mediasi (Mediating).
Piagam Ottawa
merumuskan lima komponen
utama promosi kesehatan :
1. Membangun kebijakan publik
berwawasan kesehatan (build healthy public
policy).
2. Menciptakan lingkungan yang
mendukung (create supportive environments).
3. Memperkuat gerakan masyarakat (strengthen community action).
4. Mengembangkan keterampilan individu
(develop personal
skill).
5. Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health services).







1.
Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan (build
healthy public policy).
Artinya mengupayakan agar
para penentu kebijakan di berbagai sektor
dan tingkatan administrasi mempertimbangkan dampak
kesehatan dari setiap kebijakan yang dibuatnya.
2. Menciptakan lingkungan yang mendukung (create supportive environments).
Artinya menciptakan suasana
lingkungan (baik fisik maupun
sosial-politik) yang mendukung (kondusif), sehingga masyarakat termotivasi untuk melakukan upaya-upaya yang
positif bagi kesehatan.
3. Memperkuat gerakan
masyarakat (strengthen community action).
Artinya memberikan dukungan terhadap
kegiatan masyarakat agar lebih berdaya dalam upaya mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan.

4.
Mengembangkan keterampilan individu (develop personal
skill).
Artinya mengupayakan
agar masyarakat mampu membuat
keputusan yang efektif dalam
upaya kesehatan, melalui pemberian informasi, pendidikan dan pelatihan yang memadai. Upaya ini akan lebih efektif dan efisien bila dilakukan
melalui pendekatan tatanan (setting).
Tatanan dibagi 2 kelompok
:
tatanan berdasarkan interaksi manusia
dan tatanan berdasarkan wilayah.
manusia adalah tatanan rumah tangga,
tatanan institusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat-tempat
umum, dan tatanan sarana kesehatan.
wilayah adalah tatanan kota/kabupaten,
tatanan kepulauan dan Iain-lain.

5. Reorientasi pelayanan kesehatan
(reorient health services).
Artinya mengubah orientasi pelayanan kesehatan agar lebih mengutamakan upaya promotif
dan préventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.
|
Health Belief
Model
Health Belief Model, Rosenstok, 1974
Ada 5 variabel kunci yang terlibat dalam
mencegah atau mengobati penyakit individu
dan hal-hal yang memotivasi tindakan tersebut, yaitu:
a. Kerentanan yang dirasakan (perceived susceptibility)
b. Keseriusan yang dirasakan
(perceived seriousness)
C. Besarnya ancaman penyakit yang dirasakan
(perceived threat of disease)
d. Manfaat dan rintangan
yang dirasakan (perceived
benefits barriers)
e. Faktor pemicu (cues
to action)
.
Menu
PERSEPSI INDIVIDU
FAKTOR PENGUBAH
KEMUNGKINAN
TINDAKAN
§Persepsi kerentanan terhadap suatu penyakit
§Persepsi tentang
berat /
seriusnya suatu
penyakit
DEMOGRAFI/PSIKOSOSIAL Umur, Jenis, Kelamin, Ras,
Kepribadian, Sosial ekonomi,
Pengetahuan
Persepsi besarnya ancaman suatu penyakit
Persepsi besarnya manfaat tindakan pencegahan
dikurangi
Persepsi besarnya kerugian tindakan yang dianjurkan
Kemungkinan
dilakukannya tindakan
yang
dianjurkan
|
Faktor Pencetus Tindakan
·Pendidikan
·Tanda dan Gejala/Sakit
·Media informasi
2

Transtheoritical model
By Muhammad
Anwar, SKM, M.P.H.

Salah satu model yang secara fokus keperubahan perilaku secara permanen
Penting dibahas
karena selalu terjadi kepatuhan perilaku sesaat.
Tergantung kepada
reward dan punishment

Tingkatan kesiapan individu:
Precontemplation
contemplation
Preparation
Action
Maintenance

Precontemplations
Individu tidak mempunyai kesadaran/niatan untuk perubahan
perilaku.
Sehingga apapun intervensi untuk
mengubah perilaku tidak akan direspon dengan maksimal
Tindakan pada tahap ini efektif adalah
menumbuhkan kesadaran, meningkatkan kesiapan
individu ke tingkat
contemplations.

Contemplation
Individu sudah mulai menyadari permasalahan yang ada,
Ada
niat untuk melaksanakan sesuatu perubahan perilaku
Preparation
Mulai ada sedikit perubahan perilaku
yang dimunculkan

Action
Ketika inividu benar-benar melakukan perubahan perilaku
Maintenance
Ketika individu tersebur
menjaga agar perilakunya tidak
kembali ke titik awal lagi.

SYARAT penerapan TEORI:
Perubahan Perilaku akan efektif bila didukung oleh
lingkungan yang kondusif.
Lingkungan kondusif mencakup
: dirumah, sekolah dan lingkugan lain terkontrol.
Cocok diterapkan pada lingkungan sekolah
Teori ini juga
cocok dijadikan wawasan dalam
sosialisasi program masyarakat luas.
Untuk memahami kesiapan
target kampanye dilapangan.

Thank you for your attention

STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
DI INDONESIA
oleh :
MUHAMMAD ANWAR, SKM, MPH


Apakah program promosi kesehatan
Diperlukan di Indonesia????
Apa tidak sebaiknya semua masalah
kesehatan dipecahkan dengan
pengobatan dan rehabilitasi saja???
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT (HL. Bloem)
FAKTOR
PERILAKU
FAKTOR
LINGKUNGAN (pengaruh
terbesar)
DERAJAT KESEHATAN
FAKTOR PELAYANAN KESEHATAN
|
|
KETURUNAN (terkecil)
1
Memelihara dan meningkatkan kes. 2.
4.
Lingk. Sehat
Peran aktif dlm gerakan kes.
Perilaku
Sehat
3.
Mencegah resiko
terjadinya penyakit
Perilaku
Sehat
Yankes
KAB/
KOTA SEHAT
Melindungi diri dari ancaman penyakit
b.a.m *

*b.a.m = bermutu,
adil dan merata
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN DI INDONESIA
Strategi dalam promosi kesehatan dikenal dengan Istilah ABG:
1. Advokasi ( advocation )
2. Bina suasana ( Social Support )
3. Gerakan Masyarakat ( Empowerment )
1. Advokasi dalam konteks promosi kesehatan adalah suatu
upaya yang sistematik dan terorganisir untuk kelancaran
suatu aksi dengan tujuan adanya dukungan
kebijaksanaan dalam suatu program/kegiatan oleh pengambil keputusan dan berbagai pihak terkait secara
konsisten dan terus menerus.
•
Metode dan cara yang dilakukan :
1. Sarasehan
2. Seminar
3. Lobby
4. Dialog interaktif melalui media masa, radio dan TV
5. Lokakarya.
6. Rapat Koordinasi
7. Demonstrasi
8. Negosiasi
9. Kunjungan lapangan
10. Study banding
PENINJAUAN LAPANGAN à DENGAN MELIHAT LANGSUNG SITUASI
KONDUSIF DAN SUKSES ANTARA PETUGAS, TOKOH
MASYARAKAT DAN
KADER PENYULUH LAPANGAN
•
Sasaran advokasi :
1. Gubernur/Bupati/Wali kota dengan jajarannya, lintas sektor terkait.
2. DPRD
3. Bappeda
4. Pengelola media massa cetak dan elektronik
5. Akademisi/Perguruan Tinggi/LSM
6. Tokoh masyarakat/Agama
7. Tokoh masyarakat/Agama
8. Dunia usaha/swasta
9. Penyandang dana
•Hasil yang diharapkan :
1. Adanya pengelola program pencegahan untuk
isu yang akan ditanggulangi diberbagai tingkat dan
sektor sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
2. Adanya forum komunikasi antara lembaga pemerintah, LSM, Donor agency, Swasta dan stakeholder terkait
untuk membahas dan menelorkan solusi untuk
isu-isu yang akan ditanggulangi
3. Ada lembaga pemerintah yang berperan
mengkoordinir lintas sektor/institusi terkait dengan
isu yang akan ditanggulangi
4. Adanya dukungan kebijaksanaan dalam program
dan sumber daya yang dibutuhkan
Adalah suatu upaya yang sistematik dan terorganisir untuk menjalin kemitraan dalam pembentukan opini
yang positif tentang pencegahan masalah-masalah kesehatan yang akan ditanggulangi dari berbagai kelompok yang ada dimasyarakat.
•Sasaran :
1. Pengelola media massa dan elektronik
2. Organisasi keagamaan
3. Organisasi kepemudaan
4. LSM
5. Profesi
6. Publik figure
7. Selebritis
8. Kelompok swasta
1. Orientasi
2. Pelatihan
3. Seminar
4. Kunjungan lapangan
5. Jumpa pers
6. Dialog terbuka/interaktif di media radio/TV
7. Lokakarya
8. Penulisan artikel di media cetak
9. Khotbah ditempat-tempat keagamaan
10. Tekanan dalam penegakan hukum

Hasil yang diharapkan :
1. Opini yang positif berkembang dimasyarakat tentang akibat buruk dari masalah kesehatan sehingga
mampu menumbuhkan kesadaran kolektif
2. Semua kelompok potensi
di masyarakat sudah menyuarakan dan menyatakan perang
terhadap masalah kesehatan yang
akan
ditanggulangi
3. Adanya dukungan sumberdaya dari kelompok potensial karena sentuhan media ataupun dari faktor-faktor keyakinannya.
3. Gerakan Masyarakat ( Empowerment )
Adanya suatu upaya yang sistematis dan terorganisir untuk menumbuhkan dan mengembang norma yang membuat masyarakat berdaya dan mandi
berprilaku sehat yaitu tidak ingin mendapatkan masalah kesehatan tsb
• Metode dan cara yang digunakan :
1. Penyuluhan individu
2. Penyuluhan kelompok
3. Konseling
4. Penyuluhan kelompok sebaya
5. Orientasi
6. Life skill education ( Pendidikan Ketrampilan Hidup Sehat )
7. Partisipasi masyarakat.
• Sasaran :
1. Generasi muda/remaja
2. Keluarga
3. RT/RW
4. Pengunjung tempat hiburan
5. Pengelola tempat hiburan
6. Pengelola perkantoran
7. Pengelola industri
8. Pengelola tempat-tempat umum
9. Sekolah dan anak didik (termasuk sekolah agama)
• Hasil yang diharapkan :
1. Tumbuh kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam memecahkan masalah kesehatan secara mandiri dan Swadaya
2. Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam pencegahan terjadinya masalah kesehatan tsb
Tiga strategi pokok tersebut dalam
pelaksanaan tidak terpisah, Saling terkait
dan MEMPENGARUHI satu Sama lainnya,
serta memerlukan dukungan pemikiran
dan pengembangan sesuai dengan
Perkembangan Ilmu pengetahuan dan
teknologi ( IPTEK )
Segmentasi Sasaran Dalam Promkes :
-
Sasaran Primer
: adalah kelompok,
keluarga atau individu yang menjadi inti
perubahan perilaku
à dapat warga
masyarakat
dan atau provider/petugas
-
Sasaran Sekunder : adalah kelompok
atau perorangan yang mempunyai
pengaruh, akses
langsung dan kredibilitas
bagi sasaran primer à dapat warga, LSM,
tokoh masyarakat dan atau petugas
-
Sasaran Tersier : adalah intitusi, kelompok
dan atau perorangan yang secara spesifik
mempunyai kekuatan dalam kebijakan
Sasaran
|
Strategi
|
Tujuan
|
Pendekatan
|
Primer
|
Pemberdayaan/ Empowerment
|
Meningkatkan Pengetahuan, Kesadaran dan
Kemampuan untuk
berperilaku posisit
terhadap kesehatan
(PHBS)
|
• Penyuluhan
perorangan, kelompok dan
massal,
• Melalui media
(cetak, film/ elektronika)
• Simulasi,dll
|
Sekunder
|
Dukungan sosial/
pembinaan suasana
|
• Terciptanya
suasana yang
mendukung
• Memberikan opini
|
• Pendekatan
perorangan
• Media luar ruang
•Pembentukan forum
•Penyuluhan kelompok
|
Tersier
|
Advocacy/Pendekatan
Pimpinan
|
• Dukungan
• Persetujuan
• Arahan
• Peraturan, dsb
|
• Audiensi
• Konsultasi
• Seminar
• Laporan, dsb
|
Sasaran &
Strategi
|
Pendekatan
(metode & tehnik)
|
Waktu &
tempat
|
Pelaksana &
anggaran
|
Advokasi
-Camat
-Kades
-BPD
-Kadus
-Kapuskesm
|
• Audiensi
• Konsultasi
• Seminar
• Lobi
• laporan
|
||
Bina Suasana
-LSM
-Tokoh Masy
-Petugas
-Kepala Klrg
|
• Pendekatan
perorangan
• Media luar ruang
•Pembentukan forum
•Penyuluhan kelompok
|
||
Pemberdayaan
-KK
-warga RT
-warga RW
|
•Penyuluhan
perorangan, kelompok & massal
• Melalui media (cetak,
film/elektronika)
• Simulasi, demonstrasi, dll
|

Strategy penyuluhan

perilaku
Perilaku ialah respon individu
terhadap stmulasi, abik yang
berasal dari luar maupun dari dalam dirinya
Jenis perilaku
Perilaku ideal
Perilaku sekarang
Perilaku diharapkan

Perubahan perilaku
Rangsangan fisik
Rangsangan rasional
Rangasangan emosional
Ketrampilan
Jaringan perorangan dan keluarga
Struktur sosial
Cost
Perilaku bersaing

Proses perubahan perilaku
5
karakteristik perubahan perilaku
Pengetahuan
Disetujui
Niat
Praktek
Advocacy

Mengembangkan strategy
penyuluhan
Analisa masalah kesehatan
dan perilaku
Menetapkan sasaran
Menetapkan sasaran primernya dan tatanan
serta analisanya
Menetapkan sasaran sekunder dan tatanan
serta analisanya
Menetapkan sasaran tertiernya dan tatanan
serta analisanya.

Menetapkan tujuan
Tujuan umum
Tujuan khusus
Menetapkan strategi
Advocacy
Pemberdayaan
Dukungan sosial

sasaran
Setelah analisa kesehatan
Agar efektif yaitu sasaran
yang spesifik
Yaitu sasaran yang mempunyai ciri yang
serupa dan berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan melalui
penyuluhan.èsegmen sasaran

Sasaran
Primer
Sekunder
Tersier
Primer
Individu/kelmpk yang terkena masalah
Diharapakan akan berperilaku seperti yang diharapkan
Akan memperoleh manfaat paling besar dari hasil perubahan
perilaku

Sasaran sekunder
Individu/kel individu yang berpengaruh atau disegani oleh sasaran primer.
Sasaran tersier
Mencakup para pengambil keputusan para penyandang dana ,dll yang berpengaruh.
Tingkatan nasional : nasional, propinsi, kabupaten
Bidang pengaruhnya : agama, politik, profesi dsb.

Tujuan
Adalah suatu pernyataan atau gambaran
tentang suatu keadaan
dimasa yang akan datang yang
akan dicapai melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan tertentu yang telah
direncanakan.
DALAM KESEHATAN
Tujuan program
kesehatan
Tujuan penyuluhan

Tujuan khusus
Memberikan penjelasan yang lebih rinci tentang
hal-hal yang dikemukakan dalam
tujuan.
Dikembangkan untuk kelompok sasaran
atau segmen sasaran
Tujuan khusus
Menjawab pertanyaan:
Siapa diharapakan mencapai seberapa
banyak kondisi apa, kapan
dan dimana.

Strategi umum
Adalah cara yang tepat yang dipilih
untuk mencapai suatu tujuan.
1. Pendekatan advokasi
2. Dukungan lingkungan
3. pemberdayaan

Pesan pokok
Dikembangkan berdasarkan sasaran dan tujuan yg ingin
dicapai untuk masing-masing sasaran.
Unsur-unsur bagian pesan:
Perilaku yang diharapkan untuk dilakukan oleh sasaran
Keuntungannya kalau
menerapkan perilaku tersebut
Alasannya mengapa menguntungkan atau bermanfaat

Alasannya sasaran :
Rasional
Emosional
Nada pesan
Sumber informasi
Bentuk khusus dari pesan:
1. Slogan
2. logo

Bentuk khusus dari pesan:
1. Slogan
: ungkapan singkat dan gampang
dipahami
Umumnya mengemukakan keuntungan apa yg diperoleh
bila melakukan pesan.
Isi himbauan/pengetahuan
1. Logo
: merupakan cetakan yang melukiskan citra atau positioning dari program
yang dikembangkan penyuluhannya.

Metode dan saluran
komunikasi
1. Tipe-tipe saluran
komunikasi
2. Kriteria untuk memilih
saluran komunikasi
1. Pertimbangkan masalah
kesulitan dan biaya produksi
2. Analisa jangkauan dan frekuensi
3. Buatlah daftar rincian tentang upaya logistik yang
diperlukan.
3. Bauran saluran
komunikasi
Pesan yang tidak bisa disampaikan dengan baik dengan
satu saluran.
Tujuan: mencampur
beberapa saluran komunikasi yang anda pilih à
agar lebih efektif

Menetapkan kegiatan operasional
Apakah kegiatan itu rasional
itu?
Mengapa perlu ditetapkan?
Aspek apa dari kegiatan?
Jenis kegiatan
Tempat
Waktu
Yang bertanggung jawab
Jadwal kegiatan
Menetapkan pemantauan dan penilaian
A. Pemantauan
|
|
Apa yang
dipantau?
Pesan atau bahan penyuluhan dalam
perjalanan program
Input penyuluhan
Hasil penyuluhan
|
|
Indikator atau aspek apa yg
akan dipantau
|
|
|
Kuantitas distribusi/frekuensi penyiaran
|
|
|
|
Cara memantau
Dengan cara :
|
|
Menganalisa laporan
observasi
|

Siapa yang memantau
Yang bertanggung jawab
Pimpinan program
Yang melaksanakan
Staf PKM dan program
Kapan mengadakan pemantauan?
Selama perjalanan program
Setiap siaran TV/Radioa
Setiap 3 bulan

EVALUASI
Tipe evaluasi : input,
proses, output, impack.
Apa yang
perlu dievaluasi?
Apa yg berubah sebagai hasil intervensi
Mengapa berubah
Dikelompok mana perubahan tersebut terjadi.
Dimana tidak berubah?
Apa
yang menyebabkan berbeda?

Cara mengevaluasi
Observasi
Wawancara
FGD
Survey
Kunjungan secara teraturà ketempat distribusi media
Mencegat orang lewat

Siapa yang mengevaluasi
Staf sendiri
Pihak luar
Kapan mengevaluasi
Sesudah intervensi
Sebelum dan sesudah intervensi
kombinasi


Tidak ada komentar:
Posting Komentar