Senin, 17 Februari 2014

mutu yankes



Pengertian Mutu Pelayanan
Kesehatan




Mutu pelayanan kesehatan adalah penampilan yang pantas  atau  sesuai  (yang  berhubungan. dengan standar-standar) dari suatu intervensi yangg diketahui aman,  yang  dapat  memberikan hasil  kepada masyarakat yang bersangkutan dan yang telah mempunyai kemampuan untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan kekurangan gizi (WHO, 1988)



Defenisi Mutu




  Arti mutu dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang (perspektof) :

1. Pasien

2. Petugas Kesehatan

3. Manajer

4. Bagi yayasan atau pemilik rumah sakit



Arti Mutu bagi Pasien dan Masyarakat




Mutu  pelayanan berarti  suatu  empati,  respek  dan tanggap akan kebutuhannya, pelayanan harus sesuai dengan kebutuhan mereka, diberikan dengan cara yg ramah waktu mereka berkunjung.

Pada    umumnya
mereka
ingin
pelayanan    yg
mengurangi  gejala
secara
efektif
dan   mencegah
penyakit sehingga mereka beserta keluarganya sehat
dan  dapat  melaksanakan tugas  mereka  sehari-hari
tanpa gangguan fisik.



Arti Mutu bagi Petugas Kesehatan




Mutu
pelayanan
berarti
bebas   melakukan
segala
sesuatu
secara
profesional    untuk
meningkatkan  derajat  kesehatan  pasien  dan
masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan
dan keterampilan yg maju, mutu peralatan yg
baik dan memenuhi standar yg baik (state of
the art)





Bagi Manajer atau Administrator

Mutu pelayanan tidak berhubungan langsung dengan tugas mereka sehari-hari.

Bagi Yayasan atau Pemilik Rumah Sakit

Mutu   dapat   berarti   memiliki   tenaga   yang profesional yang bermutu dan cukup





1. Kompetensi Teknis

Kompetensi
teknis    berhubungan
dengan
bagaimana
cara  petugas  mengikuti
standar
pelayanan yang telah ditetapkan.

2. Akses terhadap Pelayanan

Akese   berarti   bahwa   pelayanan   kesehatan tidak terhalang oleh keadaan geografis, sosial, ekonomi, budaya atau hambatan bahasa.


3. Efektifitas

Kualitas pelayanan kesehatan tergantung pada efektifitas yang menyangkut norma pelayanan kesehatan dan petunjuk klinis sesuai dengan standar yang ada.

4. Hubungan Antar Manusia

Berkaitan   dengan   interaksi   petugas   kesehatan   dan pasien, manajer dan petugas dan antara tim kesehatan dengan masyarakat.

5.   Efisiensi

Merupakan dimensi yang penting dari mutu karena efisiensi  akan  mempengaruhi  hasil  pelayanan kesehatan, apalagi sumber daya pelayanan kesehatan terbatas.





6.  Kelangsungan Pelayanan

Berarti klien akan menerima pelayan yang lengkap yang dibutuhkan (termasuk rujukan)
7.  Keamanan

Mengurangi      risiko  cedera,  infeksi,  efek samping, atau bahay lain yang berkaitan dengan pelayanan
8.  Kenyamanan. Kenikmatan

Berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang tidak berhubungan langsung dengan efektivitas klinis tetapi dapat mempengaruhi kepuasan pasien .



Penilaian Mutu Pelayanan Kesehatan




Menurut  Prof.  A.  Do  nabedian,  ada  3  (tiga)
pendekatan evaluasi (penilaian mutu), yaitu :

1. Struktur

2. Proses

3. Outcome



Struktur




  Struktur meliputi sarana fisik, perlengkapan dan peralatan, organisasi dan manajemen, keuangan, sumber daya manusia dan sumber daya lainnya di fasilitas kesehatan.

  Baik tidaknya struktur sebagai input dapat diukur dari :
- Jumlah atau besarnya input
- Mutu struktur atau mutu input
- Besarnya anggaran atau biaya
- Kewajaran



Proses




  Proses  adalah  semua  kegiatan  yang  dilaksanakan secara profesional oleh tenaga kesehata (dokter, perawat dan tenaga profesi lain) dan interaksinya dengan pasien.

 Baik tidaknya proses dapat diukur dari :

- Relevan tidaknya proses itu bagi pasien

- Fleksibilitas dan efektifitas

- Mutu proses sesuai dengan standar pelayanan

- Kewajaran, tidak kurang dan tidak berlebihan



Outcome




  Adalah   hasil   akhir   kegiatan   dan   tindakan tenaga kesehatan profesional. Dapat berarti adanya perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik  fositif  maupun  negatif. Outcome ada 2, yaitu :

1. Outcome jangka pendek

2. Outcome jangka panjang


Pendekatan Mutu Pelanggan
Pelayanan Kesehatan

1.  Pendekatan Kesehatan Masyarakat


Pendekatan  ini  menyangkut
seluruh
sistem
pelayanan   kesehatan    dari
tingkat
dasar




2.
samapai yang tertinggi.
Pendekatan Institusional



Pendekatan    ini    berkaitan
dengan
mutu
pelayanan  kesehatan  terhadap  perorangan
oleh  suatu  institusi  atau  fasilitas  kesehatan
seperti puskesmas maupun rumah sakit.



Pelayanan Medis yang Baik



1. Pelayanan  medis  yang baik adalah  praktik kedokteran (pengobatan) yang rasional yang berdasarkan ilmu pengetahuan

2. Pelayanan  medis  yang  baik,  menekankan pencegahan

3. Pelayanan medis yang baik memerlukan kerja sama yang cerdik (intelegen) antara pasien yang awam dan para praktisi yang ilmiah medis

4. Pelayanan medis yang baik, memperlakukan individu seutuhnya











5. Pelayanan medis yang baik, mempertahankan hubungan pribadi yang akrab dan berkesinambungan antara dokter dan pasien.

6. Pelayanan medis yang baik, dikoordinasikan dengan pekerjaan kesejahteraan sosial.

7. Pelayanan medis yangbaik, mengkoordinasikan semua jensi pelayanan kesehatan.

8. Pelayanan    medis    yang    baik    termasuk pelaksanaan semua pelayanan yang diperlukan dari ilmu kedokteran modern sesuai dengan kebutuhan semua orang.



Mengukur Pelayanan Kesehatan




Mengukur
mutu
pelayanan
kesehatan
dimaksudkan
untuk
dapat
menjawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

1.  Dapatkah  mutu  jasa  pelayanan  kesehatan diukur?

2.  Apanya yang diukur ?

3.  Bagaimana mutu jasa pelayanan diukur ?



Mengukur Mutu



 INDIKATOR

Adalah petunjuk atau tolok ukur, mis: Indikator derajat kesehatan al. AKB, AKI, Status gizi

Sifat     indikator     :     achievable,     measurable, observable, understandable, reasonable

Indikator   mutu   pelayanan   kesehatan   dapat mengacu pada:
Indikator Struktur
Indikator Proses
Indikator Outcomes



Mengukur Mutu





 KRITERIA
Adalah indikator yg dispesifikasikan, mis: Indikator status
gizi  dpt  dispesifikasikan  menjadi  kriteria  TB  anak,  BB
anak

 STANDAR

Sketelah kriteria ditentukan maka dibuatkan standar- standar yg eksak dan dapat dihitung scr kuantitatif, mis. Panjang badan bayi yg baru lahir yg sehat rata- rata  (standarnya)  50  cm,  BB  bayi  yg  baru  lahir  yg sehat standarnya 3 kg.


Mutu Pelayanan Kesehatan dalam
Peraturan Perundang-Undangan




 UU NO. 23 TAHUN 1992 TENTANG KESEHATAN



 SISTEM KESEHATAN NASIONAL
TUJUAN DARI SETIAP SUB SISTEM
TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN



 RPJP & RPJM BIDANG KESEHATAN



























TERIMA KASIH

WASSALAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar