Selasa, 10 September 2013

gizi bufas



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil masalah besar dinegara berkembang. Kematian saat melahirkan menjadi faktor utama mortalitas wanita pada puncak produktivitas nya. (Sarwono Prawirohardjo,2000).

Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal. (F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281). Kebutuhan gizi pada masa nifas dan menyusui meningkat 25% yaitu untuk produksi ASI dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari biasanya. Penambahan kalori padaibu menyusui sebanyak 500 kkal tiap hari.

Pada masa nifas kebanyakan ibu-ibu sudah memberi susu formula dari pada susu eklusif padahal gizi yang dibutuh kan oleh bayi yaitu pemberian susu eklusif.adapun makanan yang terdapat pada masa nifas tetap berpedoman pada 4 sehat 5 sempuna dengan menu seimbang. Kuantitas dan kualitas makanan ibu yang baik akan mempengaruhi produksi Asi. Jika keadaan gizi ibu baik secara kuantitas akan terproduksi Asi lebih banyak dari pada ibu dengan gizi kurang sedangkan secara kualitas tidak banyak dipengaruhi kecuali lemak,vitamin dan mineral.


B.       Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu masalah gizi nifas ?

C.      Manfaat  pembahasan
Manfaat yang dapat diambil dalam makalah ini yaitu dapat berguna dikehidupan sehari-hari, dapat menambah wawasan, dapat membantu dalam proses belajar mengajar dan masih banyak manfaat lainnya.



















BAB II
MASALAH GIZI NIFAS


A.      Nutrisi atau Gizi

Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%, karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Semua itu akan meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa. Makanan yang dikonsumsi berguna untuk melakukan aktivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses memproduksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Menu makanan seimbang yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin serta bahan pengawet atau pewarna. Disamping itu harus mengandung:

1.    Sumber tenaga (energi)
Untuk pembakaran tubuh, pembentukkan jaringan baru, penghematan protein (jika sumber tenaga kurang, protein dapat digunakan sebagai cadangan untuk memenuhi kebutuhan energi). Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung, tepung terigu dan ubi. Sedangkan zat kemak dapat diperoleh dari hewani (lemak, mentega, keju) dan nabati (kelapa sawit, minyak sayur, minyak kelapa dan margarine).

2.     Sumber pembangun (Protein)
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel – sel yang rusak atau mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi asam amino sebelum diserap oleh sel mukosa usus dan dibawa ke hati melalui pembuluh darah vena portae. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani (ikan, udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati, telur, susu dan keju) dan protein nabati (kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu dan tempe). Sumber protein terlengkap terdapat dalam susu, telur dan keju, ketiga makanan tersebut juga mengandung zat kapur, zat besi dan vitamin B.

3.    Sumber pengatur dan pelindung ( Mineral, vitamin dan air )
           
Unsur – unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan pengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh. Ibu menyusui minum air sedikitnya 3 liter setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali habis menyusui). Sumber zat pengatur dan pelindung biasa diperoleh dari semua semua jenis sayuran dan buah – buahan segar.



Ø Jenis – jenis mineral penting :
a.                Zat kapur
Untuk pembentukan tulang, sumbernya : susu, keju, kacang – kacangan dan sayuran berwarna hijau
b.                Fosfor
Dibutuhkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak, sumbernya : susu, keju dan daging.
c.                Zat besi
Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel darah merah (HB) sehingga daya angkut oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat besi antara lain kuning telur, hati, daging, kerang, ikan, kacang – kacangan dan sayuran hijau. 
d.               Yodium
Sangat penting untuk mencegah timbulnya kelemahan mentak dan kekerdilan fisik yang serius, sumbernya : minyak ikan, ikan laut dan garam beryodium.
e.                Kalsium
Ibu menyusui membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan gigi anak, sumbernya : susu dan keju.



Ø Jenis – jenis Vitamin :
a.                            Vitamin A
Digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi dan tulang, perkembangan syaraf pengkihatan, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Sumber : kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau dan buah berwarna kuning (wortel, tomat dan nangka). Selain itu ibu menyusui juga mendapat tambhan berupa kapsul vitamin A (200.000 IU)
b.                            Vitamin B1 (Thiamin)
Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal, membantu metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan yang baik , membantu proses pencernaan makanan, meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan mengurangi kelelahan. Sumbernya : hati, kuning telur, susu, kacang – kacangan, tomat jeruk nanas dan kentang bakar.
c.                            Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makan, pencernaan, system urat syaraf, jaringan kulit dan mata. Sumber : hati, kuning telur, susu, keju, kacang- kacangan, dan sayuran berwarna hijau.
d.                           Vitamin B3 (Niacin)
Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber : susu, kuning telur, daging, kaldu daging, hati, daging ayam, kacang- kacangan beras merah, jamur dan tomat.
e.                            Vitamin B6 (Pyridoksin)
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan gusi. Sumber : gandum, jagung, hati dan daging.
f.                             Vitamin B12 (Cyanocobalamin)
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan saraf. Sumber : telur, daging hati, keju, ikan laut dan kerang laut.
g.                            Folic Acid
Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan pembentukkan sel darah merah dan produksi inti sel. Sumber : hati, daging, ikan, jeroan dan sayuran hijau.
h.                            Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat (untuk penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya tahan terhadap infeksi, serta memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumber : jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu biji, mangga, papaya dan sayuran. 
i.                              Vitamin D
Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukkan tulang dan gigi serta penyerapan kalsium dan fosfor. Sumbernya antara lain : minyak ikan, susu, margarine dan penyinaran kulit dengan sinar matahari pagi (sebelum pukul 09.00).
j.                              Vitamin K
Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar proses pembekuan darah normal. Sumber vitamin K adalah kuning telur, hati, brokoli, asparagus dan bayam.
Kebutuhan energi ibu nifas / menyusui pada enam bulan pertama kira – kira 700 kkal/hari dan enam bulan kedua 500 kkal/hari sedangkan ibu menyusui bayi yang berumur 2 tahun rata – rata sebesar 400 kkal/hari.

Ø Petunjuk untuk mengolah makanan sehat:
1.                            Pilih sayur-sayuran, buah – buahan, daging dan ikan yang segar.
2.                            Cuci tangan sampai bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan.
3.                            Cuci bahan makanan sampai bersih lalu potong – potong.
4.                            Masak sayuran sampai layu.
5.                            Olah makanan sampai matang.
6.                            Hindari pemakaian zat pewarna, pengawet (vetsin).
7.                            Jangan memakai minyak yang sudah berkali – kali dipakai.
8.    Perhatikan kadaluarsa dan komposisi zat gizi makanan. Jika dikemas  dalam  kaleng, jangan memilih kaleng yang telah penyok/karatan.
9.                            Simpan peralatan dapur dalam keadaan bersih dan aman.
10.                        Jangan biarkan binatang berkeliaran didapur.
B.       Kebutuhan Gizi Ibu Nifas

 Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003).
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembaliseperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul Bari,2000:122).

Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputiminggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yangnormal. (F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281). Kebutuhan gizi pada masa nifas dan menyusui meningkat 25% yaitu untuk produksi ASI dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari biasanya. Penambahan kalori padaibu menyusui sebanyak 500 kkal tiap hari.
Makanan yang dikonsumsi ibu berguna untuk melakukan aktivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses produksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untukpertumbuhan dan perkembangannya.
 Makanan yang dikonsumsi juga perlu memenuhi syarat, seperti susunannya harus seimbang,porsinya cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung alkohol,nikotin serta bahan pengawet dan pewarna.
Data di Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat  mengenai kumulatif ibu nifas mendapat 90 tablet fe yaitu: di Desa Peunaga Pasi mencapai 250%, Buloh 200%, Meurebo 189%, Rantau Panjang Timur 167%, Ujong Tanoh Darat 163%, Pasi Aceh Tunong 140%, Mesjid Tuha 125%, Ujong Drien 120 %, Ujong Tanjong, Rantau Panjang Barat,SP II( Sumber Batu), SP VI, SP I ( Bukit Jaya), Reudep dan Pasi Aceh Baroh mencapai 100%, Gunong Kleng dan Peunaga Cut Ujong 88%, Peunaga Paya 83%, Pasi Pinang 60%, Peunaga Rayeuk 50%, Balee 20%, Langung 17%, Paya Baro 8%, Ranub Dong, Pulo Teungohpucok Redep, Pasi Mesjid  tidak ada. Maka secara keseluruhan mencapai 135%.

C.      Senam  Nifas

 Senam nifas adalah senam yang dilakukan sejak hari pertama pasca melahirkan sampai hari kesepuluh. Untuk melakukan senam nifas, kondisi ibu harus sudah benar – benar pulih. Karena senam ini dilakukan oleh ibu yang baru melahirkan, tentu saja dalam melakukannya harus dilakukan secara bertahap, sistematis dan berkelanjutan.
Sebelum memulai senam nifas, ada bebrapa faktor yang harus diperhatikan. Seperti tingkat kebugaran tubuh ibu, kesulitan adaptasi post pastrum, proses melahirkan dan pengasuhan bayi.

Manfaat melakukan nya adalah supaya ibu lebih rileks dan santai setelah melahirkan. Juga untuk memperbaiki sirkulasi darah dan sikap tubuh dan punggung. Senam nifas juga berguna untuk memperbaiki otot tenus, pelvis dan perenggangan otot abdomen. Serta untuk menguatkan dan memperbaiki otot panggul.

Sedangkan tujuan melakukan senam nifas adalah untuk memperlancar proses kembalinya rahim ke posisi semula. Dan membantu pemulihan dinding perut serta mengurangi rasa sakit pada punngung. Selain itu dengan melakukan senam nifas, ibu bisa terhindar dari varises dan pendarahn yang abnormal. Walaupun dinamakan senam nifas, tapi semua gerakan di senam ini dilakukan dengan tidur terlentang. Dan ada baiknya ibu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan senam nifas.

D.      Persepsi ibu nifas di Desa Terhadap Pola Makan

Permasalahan yang cukup besar pada ibu nifas yaitu gizi. Hal ini disebabkan karena adanya kepercayaan dan pantangan terhadap beberapa makanan. Pantangan terhadap beberapa makanan yang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh ibu nifas tentunya akan berdampak negative terhadap kesehatan ibu dan bayi, semua ini dipengaruhi oleh lingkungan dan ekonomi, banyaknya ibu-ibu yang  masih mengikuti aturan-aturan dilingkungannya sendiri dan dengan ekonomi rendah maka tidak biasa mencukupi asupan proteinnya.

E.       Anemia

Baik dinegara maju maupun di negara berkembang, seseorang disebut menderita anemia bila kadar Hb kurang dari 10gr%,disebut anemia berat,atau bila kurang dari6%,disebut anemia gravis. Anemia  yaitu kekurangan darah pada uterus. Kekurangan darah bukan saja disebabkan adanya kontraksi dan retraksi yang cukup lama tetapi juga disebabkan oleh pengurangan aliran darah yang ke uteru dalam masa hamil.
Penyebab anemia umumnya adalah
1.        Kurang gizi
2.        Kurang zat besi dalam diet
3.        Malabsorbsi
4.        Kehilangan darah yang banyak
5.        Penyakit-penyakit kronik seperti tbc,paru,malaria dan lain-lain



























BAB III
PENUTUP


Ø  Kesimpulan


Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%, karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Semua itu akan meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa.

Menu makanan seimbang yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin serta bahan pengawet atau pewarna. Disamping itu harus mengandung: Sumber tenaga (energi), Sumber pembangun (Protein), Sumber pengatur dan pelindung ( Mineral, vitamin dan air )
Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggusetelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003).

Kebutuhan gizi pada masa nifas dan menyusui meningkat 25% yaitu untuk produksi ASI dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari biasanya. Penambahan kalori padaibu menyusui sebanyak 500 kkal tiap hari.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

www.lusa.web.id/kebutuhan-dasar-ibu-file.upi.edu-nifas/direktori/fpkk
ifafan.wordpress.com/2010/05/27nifas
Sarwonoprawirohardjo,2000
eprints.undip.ac.id/
www.blogspot.com/2010/09/gizi-ibu-nifas.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar